sudah 3 hari ini box minuman udah terpanjang di depan lab elektronika dasar D3 Teknik Elektro sejak 3 Desember 2012 bermodal uang mingguan mencoba keberuntungan. awalnya ingin balas dendam "hanya bisa banyak keinginan tapi usaha gak ada". ketika bilang orang tua perempuan ingin jualan air minum dingin hanya kata senyum agak sinis, saya tahu karena jualan seperti itu dianggap hanya ngabisin tenaga karena hasilnya sedikit "seng penting ditelateni". dari lamongan - surabaya bawa dus styrofoam turun hujan pula yo iki "menerjang badai dengan mental yang tangguh" (mars d3tektro). dan sekarang tahu kenapa orang tua saya selalu mengeluh, dan saya tahu knpa dia slalu bilang "awak remek" ketika saya pulang ke rumah. yah hitung buat nambah modal lah. sebenernya ingin jualan "Es Apam Batil" udah ada tempat untuk jualan nanti, yang dagang siapa aja, target yang beli udah ada tinggal modal. sambil nunggu proposal PKM-K disetujui "amin"sama uang beasiswa dan tabungan.
dan secara tidak langsung teryata sudah mencoret target saya. he he
gini : ketika anda punya ancang kesini - kesana, ingin itu - ingin ini dengan strategis yang matang dan punya segala mimpi, tapi hanya ada dalam pikiran sama halnya dengan "bulshit" kalau tanpa usaha. "just do it" walaupun dipikiran anda segala kemungkinan gagal. cara berpikir seorang penantang adalah dikerjakan sambil jalan diselesaikan sambil berjuang, bukan menganalisis dengan matematika "selak mambu" keburu diambil orang. dan satu lagi ketika anda mulai untuk berwirausaha anda akan mencoba menghemat pengeluaran, lebih baik uang itu untuk pengembangan usaha.
ini target saya :
- membuka lapangan pekerjalan lewat
1. jualan es apam batil
2. budidaya ikan lele
3. swalayan
4. penyewaan lapangan futsal
5. membangun kos
- membelikan mobil orang tua L300 untuk mengembangkan usahanya
- membiayai adik sekolah
- membiayai adek sepupu "kiki" operasi
- membangun taman bermain kota kelahiran "babat"
- naikkan haji
- dan yang terakhir membangun rumah sakit "seger waras" minimla standart nasional
"saya menolak dibilang gagal jika targetku tidak terpenuhi, tapi saya rela dibilang gagal jika seumur hidup saya tidak bisa bangun rumah sakit"